"Apa yang terjadi pada Indah? Kenapa dia?" Mama Ningrum tampak syok.
Wajar saja karena selama ini dia sangat menyayangi teman-temannya Meisya. Mama Ningrum menganggap mereka sudah seperti anaknya sendiri. Karena itu dia sangat syok sangat mendengar bahwa Indah sudah pergi untuk selamanya.
"Tadi pagi Indah kecelakaan Ma. Mobilnya tabrakan sama truk trailer. Indah meninggal ditempat." Meisya menjelaskan poin pentingnya saja pada Mamanya itu.
"Kenapa kamu tidak memberi tahu Mama Sya? Kamu kan tahu kalau Mama juga sangat menyayangi Indah." Mama mulai menangis.
"Maaf Ma. Aku belum sempet cerita." Meisya menunduk sedih.
"Tante berdoa saja untuk Indah ya. Semoga dia tenang disana." Clara memeluk Mama Ningrum.
"Iya tante. Kita berdoa aja. Saat ini jenazahnya Indah masih dirumah sakit untuk keperluan autopsi." Stevi menambahkan.
"Loh. Kamu udah tahu Stev kalau Indah meninggal ?" Meisya bertanya dengan heran.
"Udah Mei. Tadi Vania udah cerita pas kita lagi dijalan." Stevi menjelaskan.