Mereka berdua saling terdiam selama beberapa saat. Mungkin mereka sedang sibuk dengan pikiran masing-masing.
Tak lama kemudian, cuaca yang tadinya cerah tiba-tiba berubah menjadi mendung. Awan hitam sudah bergulung-gulung di langit. Angin mulai bertiup dengan kencang. Tak lama lagi pastilah akan turun hujan.
Kemudian Meisya melihat ponsel nya untuk melihat perkiraan cuaca. Dan benar saja. Disitu tertera peringatan akan adanya hujan deras disertai petir.
Meisya menjadi was was. Perjalanan pulang nya masih jauh. Bagaimana kalau sampai hujan turun saat dia masih dijalan ?
"Vin. Kayaknya mau turun hujan deh. Kamu bisa bawa motor kamu lebih cepat nggak? Kita harus cepet sampai dirumah. Jangan sampai kita kehujanan di jalan." Meisya berbicara dengan halus pada Vino.
"Iya Mei. Ini aku usahakan biar bisa cepet sampai dirumah kamu. Kamu pegangan yang erat ya. Kita bakalan ngebut." Vino mengingatkan Meisya untuk berpegangan lagi. Itu artinya adalah memeluknya.
