Meisya benar-benar merasa sangat ketakutan saat sosok berjubah merah itu berjalan mendekat kearahnya. Jubah yang dipakainya benar-benar sama persis dengan kain merah yang ada di mobil Indah. Sosok itu semakin mendekat kearah Meisya.
Semakin dekat dan sangat dekat.
"Siapa kamu sebenarnya ? Kenapa kamu selalu mengganggu aku ? Aku punya salah apa sama kamu ?" Meisya bertanya pada sosok berjubah merah itu sambil menangis.
"Kamu akan merasakan pembalasanku. Hahaha." sosok itu berkata dengan suara nya yang nyaring. Seperti suara orang yang tercekik.
"Balas dendam apa? Aku nggak pernah menyakiti siapapun? Kamu pasti salah orang."
Sosok itu tidak menjawab pertanyaan Meisya. Tapi dia mengarahkan gunting kearah Meisya seakan-akan berniat menikamnya.
"Tidaakk jangaan!" Jerit Meisya.
Meisya pun akhirnya memberanikan diri untuk berlari dari sosok itu.
"Aku harus segera keluar dari perpustakaan horor ini." Batinnya.