"Siapa dia ?"
"Selama ini aku nggak pernah lihat dia ada dikampus ini."
Meisya bertanya pada dirinya sendiri.
"Kejadian tadi bener-bener memalukan. Satu kampus bisa lihat kejadian tadi. Ya ampun. Dasar konyol." Dia benar-benar merasa malu membayangkan hal tadi.
"Tapi cowok itu ganteng banget. Matanya indah. Dan senyumnya manisss banget kayak gula. Hahaha." Tanpa sadar dia tertawa-tawa sendiri.
"Heyyy.. Meisya. Kamu ngapain ketawa-ketawa sendiri gitu ? Kamu sehat kan ? Kamu lagi nggak sakit kan ?" Vania dan Clara datang mengagetkan Meisya.
Clara bahkan memegang dahinya untuk memastikan bahwa dia sedang tak sakit. Ya ampun.. mereka berdua itu..
"Apaan sih. Enak aja ngatain aku lagi sakit. Aku tuh sangat sehat. Tau nggak." Meisya pura-pura kesal pada mereka.
"Ya habisnya. Kamu ngomong sendiri. Udah gitu kamu ketawa-tawa sendiri. Ya jelaslah kami khawatir. Jangan-jangan kamu sakit. Hihi." Vania berkata sambil nyengir kuda.
"Enak aja. Siapa yang sakit. Itu tuh.. aku tuh lagi.."
