Maureen semakin membelalak tak percaya, jika pria yang tadi dijumpainya di kamar mandi adalah adik dari Kim Seok-jin. Sebab selama lima tahun ia berpacaran dengan Seok-jin, tak pernah sekalipun dirinya tahu kalau kekasihnya itu mempunyai seorang adik.
"Dia adik kamu? Tapi bagaimana mungkin? Sedangkan selama ini aku nggak pernah tahu kalau kamu punya adik." Maureen turut berbisik di telinga kekasihnya itu.
"Jangan kaget begitu dong, Sayang. Nanti akan aku ceritakan," bujuk Seok-jin, supaya kekasihnya itu tak lagi merajuk.
"Hm, oke," angguk Maureen dengan patuh.
Beberapa saat setelah acara makan malam selesai, Maureen membantu Ji Se untuk mencuci piring dan semua peralatan makan. Usai dengan tugasnya, Maureen berpamitan kepada keluarga kekasihnya itu.
"Hati-hati di jalan, Sayang," pesan Ji Se sembari mengecup dahi Maureen.
"Baik, Eomma. Jaga diri kalian." Maureen tersenyum manis.