158
"Aku tidak mempermasalahkan masa lalumu, dan aku menerima apa adanya tentang dirimu. Asalkan kamu mau berubah dan kita sama-sama berubah untuk masa depan." Sekali lagi Arsyil memberikan keyakinan kepada Neisya bahwa keputusannya sama sekali sudah benar.
Maka Neisya pun tersenyum tulus kepada lelaki yang sudah begitu baik menerimanya apa adanya, tanpa memperdulikan masa lalu Neisya yang merupakan bukanlah perempuan baik-baik. Ketulusan hati Arsyil membuat Neisya berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan berubah, lebih baik lagi dan melupakan masa lalunya yang kelam.
Mereka akan sama-sama berjuang meraih masa depan bersama dengan lelaki baik seperti Arsyil. Semula Neisya merasa ragu dan juga putus asa karena dirinya yang hidup sebatang kara serta orang-orang yang sama sekali tidak memperdulikannya. Sedangkan Arsyil, lelaki yang baru saja dia temui semalam justru begitu percaya padanya dan menawarkan kehidupan tanpa melihat masa lalu Neisya.
