Kemarahan Anaira kepada Putra karena lelaki itu terus saja memaksa dan menekannya untuk pulang bersama dengan Aisyah, terus saja memuncak. Bahkan Anaira hampir saja menangis kalau putra tidak langsung menghampiri istrinya, dan tetap saja berusaha untuk membujuk agar istrinya itu bersedia pulang bersama dengan Aisyah, dengan alasan karena Putra ingin melihat kondisi Anwar di rumah sakit.
Karena tidak ingin berlama-lama berada di bandara, pada akhirnya membuat Anaira pun setuju. Meski sebenarnya dia muak sekali harus berada dalam satu mobil bersama perempuan licik itu.