Brukk.
Arsyila merebahkan tubuh di ranjang empuk, tepatnya di kamar tamu yang berada di rumah Danil. Ia memejamkan kedua matanya sejenak, merasakan setiap hembusan AC yang terasa menusuk kulitnya. Meskipun demikian, tetapi Arsyila bisa merasakan sedikit ketenangan, daripada ia harus berada di rumah Randa, dan selalu terlibak perdebatan dengan pria yang sampai saat ini masih berstatus sah sebagai suaminya tersebut.
"Hmm, setidaknya di sini lebih baik. Daripada aku harus berada di rumah Randa yang setiap hari berhawa panas, seperti di dalam neraka saja," gumam Arsyila pada dirinya sendiri.
Ia benar-benar momen kesendiriannya kali ini. Dimana tak ada lagi suara berisik Randa yang menurutnya terlalu mengganggu pendengarannya. Di tempat ini, Arsyila bisa merasakan ketenangan yang beberapa hari ini tak pernah lagi ia rasakan.
"Bagaimana, Syila? Apa kamu betah berada di sini?"
