"Apa?" Daniel membelalak tak percaya mendengar apa yang Zevana inginkan.
"Maksud kamu apa, Ze? Aku serius," desak Daniel yang masih tak mengerti juga.
Melihat raut wajah kebingungan serta keterkejutan yang ditunjukkan oleh kekasihnya itu, membuat Zevana tak bisa menahan tawanya. Ia bahkan sampai memegangi perutnya yang terasa sakit, karena terlalu banyak tertawa.
"Hahaha. Apa maksud kamu, Sayang? Tentu aja aku juga serius dengan ucapanku tadi." Zevana langsung memasang wajah imut, sesaat setelah tawanya mereda.
Daniel menggaruk tengkuknya yang tak gatal, dengan tetap melayangkan tatapan kepada kekasihnya itu. Ia bahkan mengangkat kedua bahunya, pertanda masih tak memahami maksud Zevana.
"Aku benar-benar nggak mengerti maksud kamu, Sayang." Daniel terlihat putus asa.