Keesokan paginya, cahaya matahari terasa begitu menyilaukan mata. Cahaya panas nan terang itu masuk menerobos ventilasi, melalui kaca jendela yang sudah tersibak dari tirai penutupnya. Suara-suara berisik mulai terdengar di luar kamar hotel bertuliskan angka 2305, membuat si penghuni kamar berangsur-angsur membuka kedua matanya, karena suara bising yang amat mengganggu pendengarannya.
Perlahan-lahan, Kinara membuka kedua matanya, lalu mengerjap sebentar untuk memperjelas penglihatannya yang masih terasa buram. Gadis cantik itu memegangi kepalanya yang terasa sangat berat, kemudian mengalihkan pandangannya yang berangsur membaik, menuju ke seluruh sudut kamar.