"Menjauh dari aku, Daniel! Jangan mendekat!" pekik Zevana, namun sesaat kemudian ia segera memelankan suaranya, karena tak ingin mengganggu Yulia yang sedang terbaring di atas brankar.
"Sayang," lirih Daniel yang seakan sudah mengetahui apa kesalahannya.
Tanpa mau menghiraukan panggilan Daniel, Zevana bergegas keluar dari ruang rawat Yulia dan menuju ke smoking area. Ya, ia terpaksa memilih tempat itu, karena menurutnya di sana merupakan tempat yang lumayan sepi. Jadi, ia bisa langsung meluapkan kekesalannya habis-habisan kepada Daniel.
"Zevana, Sayang. Tunggu aku dong," pinta Daniel sambil berjalan mengikuti Zevana di belakangnya.
Daniel terus saja membuntuti Zevana, hingga akhirnya gadis cantik itu menghentikan langkah di smoking area tersebut. Ia segera memutar tubuh dan berbalik menatap Daniel yang kini sudah berdiri di hadapannya. Dengan marah, Zevana menatap sang kekasih yang masih saja berusaha untuk mendekatinya.