Zevana terus menundukkan wajahnya sambil menangis sesenggukan di punggung tangan Yulia. Merasa tak tega melihat kesedihan yang dirasakan oleh sang kekasih, Daniel kemudian berjalan menghampiri Zevana dan berdiri di sebelahnya. Disentuhnya punggung sang kekasih yang sedang duduk seraya menundukkan kepala di tangan Tante Yulia. Daniel mengusap lembut punggung itu, hingga membuat Zevana terjaga dan bergegas mendongak menatap pria berpostur tinggi tegap yang sedang berdiri di sisinya.
"Daniel," ucap Zevana lirih.
"Iya, Sayang. Aku di sini," balas Daniel sembari meletakkan tangannya pada kepala Zevana dan membelai rambut kekasihnya itu dengan begitu tulus.
Tak kuasa menahan air matanya lagi, Zevana segera berdiri dan mensejajari tubuh kokoh Daniel.
Brukk.
Zevana menghamburkan diri ke dalam pelukan sang kekasih, menelungkupkan wajahnya di sana, dan kembali menumpahkan seluruh air matanya.