Ryan menatap aneh kepada wanita tersebut, kemudian bergantian mengalihkan tatapannya kepada Viana yang masih kebingungan di pelukan sang wanita.
"Ada apa, Bu? Apa yang terjadi?" Viana bertanya karena merasa keheranan dengan sikap aneh si wanita paruh baya tersebut.
Segera saja wanita itu melepaskan pelukannya di tubuh Viana. Ia berulang kali melihat perban yang terbalut di pergelangan tangan Viana dan seakan merasa begitu iba melihat keadaan gadis cantik tersebut.
"Ayo ikut Ibu, Nak. Ibu akan obati luka kamu," ajak wanita tersebut sembari menarik tangan Viana.
"Eh, tidak usah, Bu. Luka ini sudah diobati sama dokter. Lagi pula, kedatangan kami kemari karena ingin mencari keberadaan seseorang," tolak Viana dengan lembut supaya tak menyinggung perasaan si wanita.
Sontak wanita paruh baya itu menghentikan aksinya yang hendak mengajak Viana. Ia pun lalu menatap ke arah Viana dan Ryan dengan pandangan menyelidik.