Amira menatap nanar sebuah foto yang ada di ponselnya, kedua matanya berkaca-kacaa tatkala menyaksikan kiriman pesan dari sahabatnya, Andine. Wanita itu menutup mulut tak percaya dengan apa yang saat ini dilihatnya.
Ternyata kecurigaannya selama ini benar, bahwa Cakra sebenarnya bermain di belakangnya dengan wanita lain. Setelah puas dengan kabar dari Andine tersebut, perempuan yang hatinya sedang terluka itu kemudian membalas pesan Andine.
[Andai kamu bisa menampar wajahnya, An, menggantikan aku yang tak ada di sana.]
Tak berselang lama, terdapat balasan pesan dari Andine.
[Andai aku bisa, Amira. Tapi, sayang sekali pria itu kabur mendapat pukulan di wajahnya dari Mas Andra.]
Amira yang membaca balasan pesan dari Andine itu pun lantas membulatkan mata, bagaimana bisa Andra memukul kekasihnya itu?
[Bagaimana bisa?] Amira mengirim pesan balasan lagi, wanita yang saat ini sedang berada di dalam toilet kantor tampak menghela napas panjang dengan perasaan gundah gulana.