Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Gadis Pilihan Hati

HEZAIR
--
chs / week
--
NOT RATINGS
6k
Views
Synopsis
Menceritakan seorang gadis yang sederhana, manis, imut namun serba kekurangan secara finansial. Dia tidak punya sahabat, teman atau pun orang yang di percaya, semangatnya dalam berjuang untuk hidup dan menggapai impiannya hanyalah untuk kebahagiaan keluarga dan dirinya. Sampai kepada takdir yang menghantarkan dirinya ke dalam kehidupan percintaan yang hangat, yang membuat hidupnya menjadi berwarna dan kemudian dia dipinang laki-laki yang dia cintai yaitu laki-laki yang kaya raya dan baik hati sesuai keinginannya. Didalam cerita ini juga menceritakan suka duka kisah asmara dan keromantisan yang amat sangat mesra sehingga dia memiliki 3 orang anak dan hidup bahagia bersama suami dan keluarganya...

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Masa Sekolah SD.

Hari Minggu yakni hari libur sekolah dibawah langit mendung dan angin sepoi-sepoi ada gadis berumur SD sekitar usia 10-12 tahun sekolah SD, sedang menggendong adik laki-lakinya yang masih kecil berusia sekitar 7 bulan dan sambil bermain bersama adik perempuannya yang kira-kira usianya juga baru 4 tahun. Dibawah pepohonan pinang yang hijau duduk diseonggok kayu pohon yang sudah dibentuk untuk kursi duduk dan adik perempuannya duduk di ayunan. Ibunya sedang memasak atau sibuk didapur sambil dibantu kakak laki-lakinya yang usianya sekitar 15 tahun duduk di bangku SMP kelas 9, sementara Ayahnya selalu berkerja ke kebun dari pagi dan pulang sore. Ayahnya Pergi berkerja sudah sarapan dan membawa bekal makan siang yang sudah disiapkan Ibunya dan kadang pula tidak membawa bekal, Ayahnya makan siang dirumah Ibunya (nenek) yang rumahnya dekat dengan kebun tempat Ayahnya berkerja.

Siang sekitar pukul 12:00, adik laki-laki enggan juga tidur, adik perempuan sibuk bermain masak-masakan. Ibu pun sudah memanggil..

Ibu : Zalikaa.... ajak adik-adik masuk, makan siang

sudah siap kakak mu sudah ambil makan itu.

Zalika : Yey!!! yuk masuk yok dek waktunya kita

makan, cuci tangan dulu.!

Adik Perempuan: Oke!!

Zalika: Heiss.... kakak udah selesai makan ya?!

Kakak: Udahlah, malas makan bareng kamu paling

nanti kamu maunya lauk yang besar trus

rebutan ajah, bikin nggak selera makan.!

Zalika: Heis Buk..... kakak tadi makan ayam bagian

apa?!

Ibu: Udahlah za, makan tinggal makan.!

Kemudian Zalika makan bersama adik-adik dan Ibu. Yah seperti biasa Zalika dan Adik perempuan ribut merebutkan daging ayam yang ada kulitnya. Untung aja adik perempuan sabar dan mau ngalah karena dia juga suka daging yang lebih besar sementara Zalika tidak terlalu suka daging ayam penuh, dia hanya suka daging ayam yang sedikit dan ada kulitnya. Menu siang ini adalah Daging Ayam gulai dicampur daun pucuk Ubi dan tempe goreng. Hmmm lezat.. Oh ya adik laki-laki masih menyusui Ibu jadi diam aja deh 😄😁

Pagi subuh hari sang Ibu sudah siap untuk berjualan di kantin SMP tempat kakak laki-laki bersekolah. Kakak laki-laki sudah berangkat kesekolah dengan berjalan kaki, Ibu sudah diantar Ayah pagi pagi sekali karena membawa barang jualannya dan nggak lupa tuh si adik laki-laki digendong terus pakai kain gendongan jarek panjang, selanjutnya pukul 07:00 Zalika yang bersekolah SD dan Adik perempuannya yang masih TK sudah selesai sarapan, adik perempuan juga suka sangat mandiri karena ikut-ikutan Zalika, seperti, pakai baju dan sepatu sudah bisa sendiri, Zalika hanya menyiapkan memasukan makanan bekal adik ke dalam tas adik, juga buku-buku sekolah adiknya dan baru saja diantar Ayah ke sekolah karena searah dengan kebun tempat Ayah berkerja.

Selain Ibu yang berjualan di kantin, Zalika juga setiap sekolah selalu dititipin Ibu makanan untuk dijualnya disekolah, seperti makanan nasi bungkus, kacang tujin, bakwan, mie bihun dll. Iya Zalika Sekolah SD sambil berjualan.

Siang hari saat Zalika dan Adik perempuan sudah sama-sama pulang, mereka pulang bersama, Adik perempuan sudah tidak takut terlebih dahulu ia selalu datang ke SD tempat Zalika menunggu Zalika pulang, lalu mereka pulang kerumah bersama berjalan kaki. Sampai dirumah mereka makan siang dan siap-siap untuk pergi mengunjungi ke SMP tempat Ibu jualan. Sampai di SMP jualan Ibu sudah hampir habis, Zalika tersenyum bermain-main bersama adik laki-laki yang diletakan di selorok tempat uang hasil jualan Ibu 😄. Adik perempuan sibuk makan kue.

Pukul 14:00 kami pulang bersama dan membantu Ibu membawa barang jualannya, bersama Ibu menggendong adik laki-laki sambil membawa barang jualan, Zalika dan adik perempuan serta kakak laki-laki juga ikut membantu membawa barang jualan yang lainnya. Mereka berjalan kaki bersama siang-siang yang sangat panas ini.

Kebiasaan Keluarga Zalika ini terus berjalan selama sekitar lebih kurang 3 tahun, selama itu.. Ibu Zalika sudah berpindah-pindah tempat kantin, kantin pertama memang di SMP tempat kakak laki-laki bersekolah setelah itu, Ibu pindah berjualan di SD Islami yang dekat juga dengan sekolah Kakak laki-laki, kemudian pindah lagi kantin di SMA Islami dekat juga dengan sekolah kakak laki-laki karena satu yayasan. Setelah itu, Ibu tidak berpindah-pindah tempat jualan lagi. lumayan beberapa bulan Ibu jualan di SMA Islami. Tidak tahu apa yang menyebabkan Ibu berpindah-pindah kantinnya.

Sudah beberapa bulan Ibu lancar berjualan di SMA Islami dan sudah dapat menabung untuk menyewa tanah. Namun, Ibu mendapat musibah dari saingan kantinnya alias tetangga kantinnya yang iri dengan Ibu, kemudian Ibu diberi sakit dompo sejenis koreng busuk dileher belakangnya.. alhamdulillah penyakit itu sembuh dan Ibu berhenti berjualan. Ibu memberanikan diri dengan bermodal nekat mendatangi pemilik tanah Luas di pinggir dekat dengan jalan masuk lorong perumahannya, ia sambil menggendong adik laki-laki berjalan kaki meminta izin pemilik tanah untuk menyewa tanah didepan rumahnya untuk membuka usaha menjahit baju. Alhamdulillah, Ibu berhasil, saat itu tanah yang disewa seharga Rp 500.000 sudah sangat mahal.. Ibu membayar uang sewa setahun sekali.

Kemudian Ayah membuatkan pondok seperti rumah atau ruko yang sederhana untuk tempat Ibu membuka usaha jahit baju. Alhamdulillah dari hasil Ibu menjahit baju sudah dikenal oleh Masyarakat luas termasuk bagian sekolah-sekolah membuat seragam ditempat Ibu Zalika, dengan hasil semua itu Zalika dan Saudara-saudaranya dapat terus makan sehari-hari dan bersekolah.