Energi tersebut kemudian berubah menjadi semacam angin tornado yang berputar dengan tekanan yang sangat kuat, serta kepadatan yang tidak biasa.
Akan tetapi, sebelum Mandeok dapat menyelesaikan serangan tersebut, Joe langsung menghilang dari pandangan.
"Huh?"
Mandeok menjadi sangat kaget. Karena pada saat itu, Joe benar - benar menghilang dari pandangannya. Dan sedetik kemudian, pemuda jangkung tersebut sudah berada tepat di depan mata Mandeok sambil melayangkan sebuah tinjuan keras yang ia lapisi dengan Energi Malaikat.
Serangan yang mengarah ke bagian ulu hati tersebut berhasil dihindari dengan cepat dan hampir menyerempet tubuh Mandeok. Akan tetapi, Joe sama sekali tidak mengendurkan serangannya. Kini dia sudah langsung melayangkan sebuah pukulan kedua yang menyasar ke arah dagu kanan Mandeok.
"Dia ... Gerakannya menjadi jauh lebih cepat dari sebelumnya!! Apa saat bertarung dengan ketua Bramasta, anak ini belum mengeluarkan seluruh kemampuannya?" tanya Mandeok di dalam hati.