Eric tersenyum lebar. Dia masuk begitu saja tanpa menunggu dipersilakan. Eric tidak memedulikan protes keras Rena.
Namun, saat melihat Rena tertatih-tatih mengikutinya, Eric langsung menghentikan langkah. Dia kembali menghampiri Rena dan langsung menggendongnya.
"Eric!"
Rena spontan mengalungkan lengannya melingkari leher Eric. Dia berpegangan erat-erat agar tidak terjatuh. Eric tertawa melihat tingkah perempuan di gendongannya.
"Takut?" tanya Eric.
"Siapa yang tidak?" Rena setengah membentak.
Namun, perempuan itu tidak memprotes. Toh, kakinya juga sudah sakit. Susah untuk berjalan. Digendong Eric adalah salah satu cara ampuh menghemat energi sekaligus meminimalisir rasa sakit.
"Aku melihat banyak stok ramen di lemari dapurmu. Jadi, kubawakan kau makanan yang sebenarnya."
"Apa ramen tidak termasuk makanan yang sebenarnya?" Rena mengernyit.
