Ammae memejamkan mata. Telinganya yang sensitif terasa lelah mendengar jeritan para manusia.
"Ada apa?"
Hee Young menghentikan gerakannya memulaskan primer ke wajah seorang klien. Pandangan wanita itu tertuju ke arah dayangnya.
"Ada yang ribut-ribut di bawah," jawab Ammae. "Suaranya berisik sekali."
Hee Young yang masih belum memiliki pendengaran setajam dayangnya mengangkat alis tinggi-tinggi. Wanita itu memberikan lirikan tajam, isyarat agar berhati-hati saat bicara. Sebab klien mereka tengah mendengarkan saksama percakapan dua pemilik Musee itu.
Ammae dengan cepat mengubah bahasanya. Kini wanita itu bicara cepat dalam bahasa Prancis yang didengarkan Hee Young dengan cermat.
"Baiklah, aku mengerti." Hee Young mengangguk cepat.
"Nyonya, saya akan meninggalkan Anda sebentar. Tolong nikmati suguhan kami. Saya akan segera kembali."
Hee Young tidak menunggu jawaban dari si klien. Dia meletakkan spons dan segera berjalan turun ke lantai dasar.