Setelah mendapatkan perintah tersebut, para anggota Kultus Arch Angel yang sudah bersiaga di sekitar gedung pun langsung bergerak dan mengikuti perintah dari Gae untuk menggerebek pabrik yang disinyalir sebagai lokasi pembuatan obat - obatan perangsang Energi Malaikat.
Saat itu, Gae berjalan ke depan pintu terlebih dahulu.
"Haah … ini semua benar - benar melelahkan," ucap Gae di dalam hati.
Pria itu nampak memejamkan matanya selama beberapa detik. Ternyata pada saat itu, Gae mencoba menghimpun Energi Malaikat yang ada di dalam tubuhnya untuk segera memulai penyergapan.
"Aku ingin cepat - cepat pulang," ucapnya dengan wajah kesal.
Pada saat itu, Mandeok dan juga Haes-Sal sedang duduk menonton pertarungan selanjutnya di babak 16 besar. Tiba - tiba saja ponsel milik Mandeok berdering.
"Halo? Ayah?"
Ternyata yang menelponnya adalah Batara.
"Mandeok. Apa kau sudah menyelesaikan urusanmu di arena?" tanya Batara dari seberang telepon.