"Hm? Ada apa? katakan saja kepadaku. Aku akan membantumu sebisa mungkin. Bagaimana pun juga, kau adalah murid dari orang tua ini," kata Kim sambil membusungkan dadanya.
"Aku ... ingin membuka segelku, Guru."
Saat mendengar apa yang dikatakan oleh muridnya itu, seketika itu juga Kim menjadi tersentak. Alis sebelah kanannya pun terangkat.
"Apa kau yakin dengan hal itu? Bukankah, itu merupakan sesuatu yang membuatmu teringat dengan kenangan burukmu di masa lalu?" tanya Kim dengan wajah yang sedikit khawatir.
Gae nampak menundukan kepalanya. Di satu sisi, ia merasa gugup dengan apa yang akan ia lakukan ini. akan tetapi, ia juga merasa jika hal itu merupakan sesuatu yang sudah seharusnya ia lakukan jika ingin bertambah kuat.
Tiba - tiba ...
"Aku setuju dengan rencana itu, Kim, Gae."
Secara tiba - tiba muncul sosok Jian-Lei sambil tersenyum dan menghisap sebatang cerutu.
"Ketua?"
Gae menjadi sangat terkejut ketika ia melihat sosok ketuanya yang berada di tempat tersebut.