Akan tetapi, sedetik kemudian, Haes-Sal langsung memasang kuda - kuda untuk menyerang. Kedua kepalan tangannya ia letakan sejajar dengan bahu, matanya menatap fokus ke arah sasaran yang ia tuju. Nafasnya diatur dengan baik.
'Fokuskan aliran energi Aura Malaikat yang aku miliki, kemudian alirkan ke arah kepalan tangan. Lalu hantam dengan kekuatan penuh hingga memberi dampak yang sangat merusak' pikir Haes-Sal di dalam hati.
Setelah sedikit memejamkan mata untuk merasakan aliran energi Aura Malaikat dan menggunakan energi tersebut, Haes-Sal pun menjadi tersentak. Ia bisa merasakan energi Aura Malaikat yang ia punya berkumpul di tangan kanannya dan langsung mengayunkan sebuah pukulan cepat.
"Yah ... mungkin semua hal yang aku katakan barusan bisa saja menjadi motivasi yang memacumu untuk menjadi lebih ..."