Chereads / CEO Playboy / Chapter 20 - Part 20

Chapter 20 - Part 20

Fira masih setia berdiri di depan kost Kanza, tak lama seorang pria berbadan tambun yang tak lain dan tak bukan adalah Gendon teman Rega berlari tergopoh menghampirinya.

"Aku udah nyari Rega kemana-mana tapi enggak ketemu." Ujarnya pada Fira dengan nafas yang masih tersengal. "Enggak tahu tuh anak maunya apa, habis turun dari pesawat malah main ngilang gitu aja. Bikin repot aja." Gerutunya dengan bibir manyun.

Fira tersenyum. "Udahlah, biarin aja enggak usah di cari. Udah gede ini, nanti juga dia bakal balik sendiri." Ucapnya tanpa rasa khawatir.

"Ya... Kan, tapi tetap aja, bikin repot aja, nih coba lihat... Barang bawaanya jadi aku semua yang bawa, huh." Gendong mendengus kesal, sedangkan Fira hanya menggeleng seraya tertawa geli.

***

Malam selalu memiliki cerita, sama seperti malam ini yang kembali terasa lebih lama seperti waktu itu.

Kanza dan Rega sedang ada dalam sebuah mobil yang di hiasi lampu warna-warni.

Mereka sedang menatap ke arah Gembul dan Fira yang sedang sibuk berfoto-foto di seberang jalan.

"Mereka romantis, ya?" Ujar Rega tiba-tiba.

Kanza mengangguk dan kini menoleh ke arah Rega. "Jadi waktu itu kamu kongkalikong sama mas Gendon buat ngerjain aku?" Kanza memasang wajah cemberut.

Sekelebat bayangan membayang di benak Rega. Ia kembali mengulang kejadian yang telah lalu. Saat lari pagi dan ia pura-pura bertengkar dengan Gendon.

Rega tersenyum malu. "Ya...Maaf, namanya juga usaha."

"Tapi sekarang masih suka gitu juga buat dapetin cewek lain?" Goda Kanza pura-pura marah.

"Ya... Enggak lah, kan aku udah punya kamu."

Bibir Kanza melengkung. "Percaya kok, Fira udah cerita semuanya ke aku, ternyata kalian enggak pernah balikan, dan sekarang Fira malah udah dapetin cinta sejatinya, yaitu mas Gendon." Jelasnya sembari menatap ke arah Fira dan Gendon lagi.

"Terus kenapa kamu marah dan ninggalin aku gitu aja? Pasti waktu itu kamu ngira aku lagi ciuman ya sama Fira waktu di kantor Fira?"

"Ya... Tapi Fira juga udah jelasin ke aku soal itu."

Ke kejadian yang sebenarnya. Fira melihat Kanza yang baru saja akan memasuki kantornya lewat cctv di kantornya, kemudian membiarkan pintu kantornya di buka sedikit. Lalu Fira pura-oura kelilipan dan Rega membantunya untuk meniupnya. Tapi yang di lihat Kanza saat itu mereka berdua sedang berciuman. Saat itu Fira memang sengaja ingin memanas-manasi Kanza.

"Jadi sekarang udah enggak ada salah faham lagi kan di antara kita?" Rega menatap Kanza dengan senyum paling mempesona.

Kanza Menggeleng dan turut tersenyum.

"Sekarang aku tanya, kamu cinta juga enggak sama aku?"

Mengangguk. "Iya... Aku cinta kok sama kamu, lebih dari ego aku malah." Keduanya terkekeh bersama.

Rega perlahan mendekatkan wajahnya, hingga jarak di antara keduanya terhapus. Untuk beberapa saat mereka berciuman.

Kemudian saling melepaskan, keduanya tersenyum.

Tak lama Fira dan Gendon mendekat. Mereka mengajak Kanza dan Rega berfoto bersama.

Mereka brempat akhirnya berfoto bersama di depan deretan mobil nyala warna-warni.

Cekrek... Cekrek... Cekrek....

Foto-foto mereka seolah tercetak.

Senyum mereka terlihat ceria.

***

Epilog

Gio baru saja keluar dari rumah sakit jiwa. Dan sudah di sambut oleh senyum Putri di depan gerbang.

Kanza dan Rega turut ada disana menjemput Gio.

Melihat Kanza dan Rega saling menggenggam tangan. Tiba-tiba Gio mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat. Wajahnya terlihat tidak suka.

The End.