Andrew pun dengan keras menampar wajah Erick. Benak pria itu begitu diliputi kecewa. Pasalnya untuk mengikhlaskan Sophia untuk Erick pun Andrew membutuhkan waktu yang cukup lama. Bertengkar dengan diri sendiri, menekan segala iri dan cemburu, begitu banyak usaha yang dia lakukan. Berusaha tegar dan tak memperlihatkan pedih, berusaha tersenyum meski sebenarnya perih, semua Andrew lakukan karena tak ingin bersikap egois. Tetapi nyatanya, apa yang dia usahakan sama sekali tak mendapat respon baik dari Erick. Pria itu justru gagal menjaga Sophia. Juga gagal menjaga kepercayaannya.
Andrew terus menghajar pria di depannya itu. Sementara Erick sendiri hanya terdiam pasrah menerima seluruh amarah yang Andrew luapkan. Erick menyadari jika dirinya salah. Bahkan jika kematiannya dapat mengembalikan Sophia tentu Andrew akan merelakan nyawanya.