"Niel, ada apa kamu kemari?" ujar Peter tepat saat dirinya membuka pintu kamar tersebut. Niel yang memang sudah berdiri di hadapan Peter pun sontak membungkukkan tubuhnya memberi penghormatan. Kemudian saat pria itu indah kembali mengangkat diri, netranya tidak sengaja menatap ke arah seorang tawanan yang seperti begitu familiar. Tatapan mata niel pun tak luput dari penglihatan Peter atau lebih saat pria itu tak kunjung menjawab pertanyaan yang dia lontarkan.
Niel yakin dirinya mengenal sosok tawanan di dalam ruangan, tetapi siapa. Melalui aromanya saja, Niel yakin bahwa itu bukan vampir murni. Aromanya unik dan istimewa.