Ivone menatap ke arah pintu penjara yang sudah kembali tertutup rapat. Entah keputusannya benar atau salah. Ivone kembali dilanda dilema. Sebenarnya jika dipikir lagi gadis bernama Sophia itu jelas tak salah. Bagaimana pun dia pasti tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Namun kekecewaannya terhadap Erick sangatlah besar. Ivone merasa harus melakukan hal ini.
Dalam ruangan sempit itu Ivone meluapkan sedihnya dengan berteriak kencang. Tak peduli seruan itu akan membuat orang-orang di sekitarnya waspada, dia hanya ingin sejenak melepas segala beban yang mendera. Patah hati bukanlah sesuatu yang bisa ditahan karena dia butuh pelampiasan. Saat ini Ivone menganggap hanya dinding penjara yang bisa membuatnya sedikit lega dengan semua kekecewaan yang mendera.
"Kenapa harus ada Sophia? Tidak bisakah Erick hanya untukku?" batin Ivone yang masih berusaha memberontak dan tidak terima. Dia tidak sanggup membayangkan jika melihat Erick berdua bersama dengan gadis yang bernama Sophia.