Ivone mendongakkan wajahnya menatap ke arah Niel yang baru saja melangkah pergi menuju ambang pintu saat salah seorang penjaga telah memanggilnya. Entah apa yang tengah mereka bicarakan, Ivone enggan membuang energi lebih untuk mendengarkan hal itu. Namun, netranya terus menelisik ke arah panglima yang selalu mengutarakan cinta kepadanya tersebut.
Niel memang cukup tampan, Ivone akui itu. Bahkan jika dibandingkan dengan Erick pun Niel tak kalah memesona. Bedanya Erick terkadang masih memiliki wajah layaknya bocah sementara Niel sendiri lebih matang dan dewasa. Pahatan di rahangnya sangat jelas terlihat, menggambarkan jika pria itu memang memiliki kepribadian yang tegas.
