"Jangan terlalu memaksakan dirimu, Li. Badanmu masih begitu lemah. Aku dan Yas akan membantumu. Kita tunggu esok hari sampai matahari terbit dan kita akan mencari Sophia kembali," ucap Aro berusaha membuat Liliana mengurungkan niatnya. Mereka tahu bahwa tidak mudah untuk meyakinkan Liliana tetapi mereka harus tetap mencobanya. Setidaknya melindungi Liliana dari kaum vampir.
"Bagaimana aku bisa melakukan itu, Aro? Di sini aku tidur beralasan ranjang yang empuk, sementara Sophia, tidak tahu bagaimana keadaannya. Esok hari terlalu lama! Bagaimana kalau di jalan Sophia bertemu dengan vampir kemudian dia serang?" Liliana menatap nyalang ke arah Aro. Matanya masih berkaca-kaca karena menahan air mata. Sebenarnya dia tidak mau tampak lemah tetapi hatinya tidak kuat menahan kerinduan. Sofia merupakan permata hatinya.
