Peter berkaca-kaca ketika menatap tubuh Kelly yang terbelalak di atas ranjang. Ya, dia telah membunuhnya. Peter telah mengahabisi nyawa kekasih yang sangat dicintainya. Perih dan pedih, semua rasa yang bergejolak di dada seakan meminta Peter untuk bertahan di tengah gempuran perasaan yang tidak terbendung. Sakit hati yang dirasakan Peter semakin bertambah besar tatkala dia mengingat bagaimana ramalan yang tertuju pada nasibnya.
"Aku akan dibunuh oleh perempuan, Cih. Tidak ada perempuan yang akan mengalahkan diriku. Tadinya aku sangat memujamu tetapi kamu telah membuatku sangat kecewa," ujar Peter dengan tawa yang menggelegar. Lelaki itu seakan berusaha menutupi kesedihan dengan tawa meskipun matanya menyiratkan hal yang berbeda. Peter meneteskan air mata kehilangan karena satu-satunya belahan jiwa yang menemani ternyata tega menghianati dan sekarang dia memilih untuk membunuh Kelly.
Peter berjongkok dan menatap wajah Kelly yang sudah tidak bernyawa.
