Andrew sudah menyadarkan lamunannya dan kembali pada kenyataan di hadapannya. Sekarang dirinya berada di hadapan Helen dan disebelahnya ada Erick yang sudah tidak sabar menantikan jawabannya mengenai pernyataan cinta dari Helen.
"Aku tidak mungkin menerima Helen karena aku hanya mencintai Sophia," batin Andrew dengan penuh kayakinan. Pemuda itu bahkan tidak memiliki sedikitpun keraguan di dalam hatinya mengenai Sophia. Dia sudah mencintai Sophia bahkan sebelum mengetahui bahwa gadis itu keturunan tetua. Kecantikan Sophia sudah menawan hatinya sejak pertama bertemu dan hingga sekarang memang hanya gadis itu yang merajai hatinya.
Andrew menoleh ke arah Erick yang sejak tadi memilih bungkam dan tidak mengatakan apapun tentang pernyataan cinta dari Helen. Entah apa yang ada di dalam pikiran Erick namun Andrew akan memastikan tidak ada seorang pun yang bisa merebut Sophia darinya termasuk Erick, sang ketua asrama.