Sophia tertegun mendengar pernyataan yang Yas berikan. Ingin dia berlari keluar menuju lukisan-lukisan yang dimaksudkan oleh pria di depannya itu, namun Sophia sekuat tenaga menahan keinginannya. Dia tidak ingin baik Yas ataupun Aro semakin berpikir yang tidak-tidak kepqda dirinya. Sehingga gadis itu lebih memilih tetap diam di tempat dengan pikirannya yang terus dipenuhi kecamuk.
Apakah yang dimaksud oleh Yas adalah tanda kehadiran Robert? Sophia benar-benar ingin memastikan hal itu dengan mencium aroma yang masih menempel di sana, namun melihat Aro dan Yas masih berbincang tentang kemungkinan-kemungkinan yang ada di dalam pikiran mereka membuat Sophia semakin enggan untuk mengambil langkah. Dia tidak ingin terlibat dalam pembahasan itu.
Tetapi, apa benar ayahnya yang melakukan itu? Apa benar ayahnya yang mengunjungi rumah? Kening Sophia semakin berkerut memikirkan hal tersebut. Dan semakin tampak berkerut saat berbagai pertanyaan semakin menerpa pikirannya.
