Pagi harinya Sophia terbangun dan memilih untuk keluar dari salah satu tenda yang sempat didirikan oleh Yas untuknya. Gadis itu melangkahkan kakinya pada tumpukan bebatuan terjal yang melingkupi bukit. Bebatuan dengan ukuran cukup besar bahkan beberapa di antaranya memiliki tinggi lebih dari tubuh Sophia. Suasana di sekitar bukit di pagi hari terasa bagai pedesaan yang penuh kedamaian. Secara tiba-tiba Sophia merindukan desanya, ibunya dan sang kakek. Rasanya sudah lama tidak bertemu mereka semua.
Sophia melompati salah satu batu itu dan memilih untuk duduk di atasnya sembari mengamati pemandangan sekitar. Ranting dan daun hijau tampak mulai menari menyambut datangnya pagi, juga sang angin yang mulai berhembus perlahan membuat siapa pun yang dia terpa merasa enggan untuk bangun dari tidur karena hawa dingin yang angin bawa. Sophia sudah lama tidak merasakan kedamaian seperti yang sekarang dihadapinya. Begitu tenang dan menenangkan.