Sophia yang mendengar pernyataan cinta dari Erick kembali membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak menyangka jika hari ini akan mendapatkan sebuah pengakuan cinta. Dan apa ini? Kenapa jantungnya malah semakin terasa berdebar? Apakah ini karena gugup? Karena tidak siap? Atau karena hal lain lagi? Perlahan Sophia meneguk salivanya berat. Lalu dengan cepat gadis itu menarik tangannya dari genggaman Erick, berharap agar setelah ini laju pompa jantungnya dapat kembali pada mode normal lagi.
"Ma-- maafkan aku, Erick. Bukan maksudku ingin menolak dirimu. Tetapi ini terlalu cepat. Lagi pula untuk saat ini aku benar-benar belum terpikirkan akan hal seperti itu, Erick. Bagiku cinta adalah hal yang rumit, begitu pun dengan keadaan yang sedang terjadi sekarang. Rasanya aku benar-benar tidak memiliki waktu," ucap Sophia menundukkan pandangannya.
