Seorang lelaki dengan pakaian serba hitam dan mata yang sesekali tampak berwarna merah menyala berdiri tegak menatap area sekelilingnya. Sejenak pria itu bergerak untuk menumpukan dirinya pada tembok penghalang yang ada pada balkon gedung tinggi itu, lalu kedua tangannya mencengkeram erat lingkaran besi yang melintang di depannya.
Mata pria itu terus beredar menatap kepulan asap serta kekacauan yang terjadi di bawah tempatnya berpijak. Lalu sesekali pria itu mengulas raut wajah senang. Betapa bahagia dirinya hari ini. Setelah penantian yang berjalan cukup panjang, akhirnya semua mimpi itu perlahan dapat diseretnya menuju dunia nyata.
Mata elang Peter terus menatap ke arah sekitar sembari sesekali melihat kinerja para pasukan yang beberapa tahun belakangan ini memang sengaja dia bentuk untuk menguasai seluruh dunia.