Dengan jantung yang masih berdebar kencang, Sophia pun memberanikan diri mendekat ke arah lukisan tersebut. Kemudian gadis itu sedikit berjinjit agar bisa meraih lukisan itu dan melepaskan gantungannya pada tembok yang ada di sana.
Sejenak sophia menatap nanar ke arah lukisan yang kini sudah berada di dalam genggaman tangan. Jemarinya terulur membelai dan merasakan permukaan kasar lukisan tersebut. Kemudian matanya semakin menajam saat tatapan itu kembali terjatuh pada sosok pria yang sedari tadi menarik perhatiannya.
Tujuh bangsawan vampir. Sahabat kekal abadi. Setidaknya tulisan itulah yang Sophia lihat pertama kali saat memandangi lukisan di tangannya dari jarak dekat. Lalu pikiran Sophia semakin berkelana jauh sembari terus menatap wajah-wajah yang ada di dalam lukisan itu satu persatu.
"Tujuh bangsawan Vampir, sebenarnya sehebat apa kalian karena semua menghormati kalian?" gumam Sophia seraya mengangumi keindahan lukisan di genggamannya.