Kebahagiaan yang memang dirancang dengan sangat indah.
Setelah menempuh beberapa menit perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah lapangan yang sudah di isi dengan berbagai macam bentuk mulai dari baju mainan atau bahkan hal lain disini. Semuanya bisa memilih dengan mudah tanpa harus repot-repot lagi. Segala bentuk mainan juga sudah tersedia disini. Mulai dengan permainan ringan hingga permainan yang berat.
Mereka akhirnya turun dari mobil, Bondan juga sudah membukakan pintu untuk adik-adik Hikma juga membukakan pintu untuk Hikma. Sungguh Bondan merupakan sosok lelaki yang snagat pantas ditiru dan dicontoh.
Dengan di pandu adik Hikma yang paling besar adiknya bergandengan. Ada 4 adik yang kini bersamanya dan selama ini menjadi tanggunganya di berbagai macam hal. Namun Hikma sangat mensyukurinya karena sampai detik ini Hikma masih kuat dan mampu menjamin kehidupan mereka walaupun tidak dengan kemewahan tetapi dengan kecukupan.
Bondan :" Bi, bibi nanti ikuti anak-anak ya bi. Aku berpesan untuk menjaga mereka dengan sangat teliti. Nanti pak sopir yang akan menamani bibi menjaga anak-anak. Apapun yang mereka mau turuti saja, aku ini membawakan atm yang berisi uang bibi bisa menggunakanya."
Bibi :" Siap laksanakan den, saya akan menjaganya dengan sangat baik. Semoga tidak akan pernah ada sebuah hal buruk yang terjadi kepada kita semua. Semoga dapat pulang kembali dengan selmaat tanpa ada kekurangan apapun"
Mereka akhirnya terpisah , Bondan bersama Hikma sedangkan anak-anak bersama bibi. Anak-anak juga sudah bergandengan tangan agar tidak saling pencar dan lepas satu sama lain. Mereka adalah anak-anak yang dapat memegang janjinya dengan sangat baik. Karen sejak mereka kecil hal tersebut sudah ditanamkan di dalam diri mereka hingga mendarah daging seperti saat ini.
Bondan mengajak Hikma untuk membeli es krim yang berada di tempat tersebut. Segala macam makanna tersedia disini dengan sangat komplit. Mulai dari makanan ringan dan juga berat, tentu saja tidak tertinggal dengan segala macam bentuk minuman. Dan Bondan memilihkan es krim utnuk dimakan bersama Hikma, juga dengan setusuk jagung bakar dengan kepedasan sedang yang menjadi makanan wajib bagi mereka berdua.
Setelah mendapatkan beberapa makanan, Bondan dan Hikma menuju ke lapangan belakang tempat main yang tidak digunakan, mereka menikmati keramaian dari belakang. Dan hal tersebut ternyata sangat asik dilakukan hingga makanan habis dan mereka menambah.
Ternyata kesan pasar malam bagi mereka berdua adalah duduk bersama dengan menikmati beberapa makanan di bawah lagit yang sudah Tuhan persiapkan. Sungguh itu malam yang snagat indah bagi keduanya karena ternyata mereka sama-sama memendam perasaan yang sama yaitu rasa mencintai dan inginya memiliki. Tetapi sebuah perasaan lain juga mendiami mereka, terkhusus dari Hikma yang harus mengurus semua adiknya, juga Bondan yang belum mampu meluluhkan hati orang tuanya.
Bondan takut ketika nanti dirinya bersama Hikma maka orang tuanya akan meneror Hikma dengan sangat hebat, sungguh itu merupakan sbeuah hal yang jauh dari kata pantas bahkan terlihat snagat mengerikan.
Itu yang menjadi penyebba utamnaya mengapa sampai sekarang tidak mengungkapkan perasaanya kepada Hikma. Walau banyak sekali perasaan akan ketakutanya mengenai Hikma yang akan diminta orang lain. Tetapi Bondan juga adalah salah satu orang yang berhasil mengenal Hikma dengan sangat baik yakni tentang hikma yang tidak akan pernah mudah dalam jatuh cinta atau jatuh rasa kepada orang lain.
Bondan :" Kamu mau apa lagi? Mau beli apa? Atau mau main apa aku akan menurutinya semua untukmu"
Hikma :" Bolehkah kita pulang? Aku sangat mengantuk dan ingin sekali pulang untuk istirahat. Takut nanti kalau kelamaan malah badanku drop kembali"
Bondan :" Baik, ayo kita sekarang pulang ya. Ayo ke mobil terlebih dahulu agar kamu bisa istirahat terlebih dahulu baru setelahnya aku akan memanggil bibi untuk membawa anak-anak kembali kesini"
Hikma akhirnya mengangguk dan berdiri. Mungkin Hikma juga sudah kelelehan karena kesehatanya yang memang belum pulih secara sempurna sehingga membuatnya terlalu gampang lemah ketika melakukan sebuah aktivitas.
Setelah mengantarkan Hikma masuk ke dalam mobil Bondan segera mengambil ponselnya utnuk menghubungi bibi yang sedang menjaga anak-anak. Tetapi keadaan sangat ramai dan membuat telepon bibi tidak tersambung sama sekali hingga Bondan memutuskan untuk keluar dan mencari mereka. Pintu mobil dikunci dan dijaga dengan aman oleh beberapa warga yang baru saja disuruhnya.
Hikma :" Tunggi!"
Bondan :" Apa yang kamu mau? Apa aku tidak diperbolehkan utnuk pergi?"
Hikma :" Tentu saja boleh tetapi aku pesan segelas es krim lagi dan jagung bakar. Aku masih mau makan"
Bondan hanya tersenyum dengan mengangkat topinya tanda dirinya menyetujui permintaah Hikma.
Bondan akhirnya berkeliling tempat tersebut. Tempat itu bahkan terhitung snagat besar. Bondan tidak akan mampu untuk memutari semuany, semoga saja tidak lama berjalan mereka akn saling bertemu.
Dan benar saja, Bondan melihat bibi yang sedang berdiri dan menjaga 4 anak yang sedang belajar mewarnai. Dengan segera Bondan mengampiri mereka untuk diajak pulang karena kak Hikma sudah kelelahan. Bondan tidak ingin jika nanti terjadi sebuah hal buruk kepada Hikma.
Bondan :" Bibi, lagi apa? Anak-anak sedang apa? Aku tadi menelevonmu tetapi tidak tersambung mungkin saja karena kondisi yang snagat ramai menjadikan handphonmu tidak mau berdering ketika dipanggil"
Bibi :" Eh den Bondan, iya ini bibi sedang menjaga anak-anak karena sedang belajar mewarnai. Maaf den harap maklum karena ini juga tempat yang snagat ramai jadi tidak kaget jika sinyal terasa begitu sangat berat."
Bondan :" Hai anak-anak sudah sampai mana? Oh iya ayo kita balik. Kak Hikma sudah kecapena dan sekarang sudah berada di mobil. Kalian semua tidak ingin kan kak Hikma sakit kembali dan meninggalkan kalian. Kakak akan belikan es krim dan jagung bakar jika kalian mau pulang sekarang"
Perkataan yang snagat halus dan lembut tersebut berhasil membuat adik-adik Hikma luluh dan mau untuk diajak pulang bersamanya. Mereka akhirnya membawa hasil mewarnai mereka yang nantinya akan diteruskan ketika dirumah.
Bondan akhirnya berhenti di sebuah warung jagung bakar dan memesan sesuai dengan orang yang bersamanya termasuk penjaga yang kini disewanya. Bibi juga disuruh untuk membeli es krim agar tidak terlalu lama menunggu.
Semuanya siap dan mereka berjalan menuju mobil yang berada di parkiran tersebut. Anak-anak akhirnya masuk dan Bondan melihat Hikma sedang tertidur dengan sangat nyenyak di dalam mobil tersebut.
Penjaga yang disewanya juga sempat bercerita bahwa tadi ada orang yang mendatangi mereka dan menanyakan keberadaan Hikma tetapi untung mereka berhasil menjawabnya dengan mebyucapkan bahwa Hikma sedang tidak bersama mereka dan mereka tidka mengenali dengan atas nama Hikma tersebut.