Kenangan Malam Pertama
Zidane mengecup kening Ranaya dengan lembut. Lalu turun ke pipi dan juga bibir sensual istrinya itu. "Aku beruntung menemukanmu," bisiknya lirih.
Ranaya mengadahkan muka. Menatap manik mata Zidane yang berwarna hitam pekat. Seulas senyuman malu-malu terbit di wajah cantiknya.
"Aku yang lebih beruntung menemukanmu."
"Aku lah yang paling beruntung ...."
"Bukan. Aku yang beruntung."
"Aku."
"Aku!" sahut Ranaya dengan nada bicara lebih tinggi.
Suasana langsung hening setelah suara Ranaya yang meninggi. Mereka bertatapan dan kemudian saling menertawakan. "Baiklah ... kamu yang paling beruntung karena telah menemukanku," sahut Zidane dan kemudian terkekeh pelan.
