Bab 379
POve : menceritakan orang lain
Beliau bertanya begitu sampai.
"Iya, Tante," jawabku kikuk.
"Pantesan Arka dari dulu ngomongin kamu mulu," lanjut beliau dengan tersenyum manis.
Aku menautkan alis bingung. Sejak kapan seorang Reina menjadi bahan omongan Arka? Hem, banyak sekali ini yang harus kuminta penjelasan dari Arka nanti kalau sudah menjadi suamiku. Eh apa? Suami?
"Ma, Please jangan buka kartu Arka sekarang dong!" Arka menatap mamanya sebal.
"Kenapa kalau sekarang? Memangnya kamu mau buka kapan kartumu?" sahut mama Arka. Aku jadi tidak habis pikir. Kenapa dua anak ibu ini kenapa malah membahas kartu? Memangnya pada mau main kartu remi? Apa tidak sadar ada anak perempuan di depan mereka yang sedang super grogi ini? Sungguh mengherankan.
"Nanti saja kalau Arka udah menjadi suami Reina, bakal kujelasin semua." Arka menjawab sambil melemparkan pandangan penuh arti kepadaku. Arka ini cenayang ya? Kok seperti bisa membaca pikiranku tadi?