Bab 196
"Dek, gak masak buat makan malam, ya?" Tanya Mas Sofyan ketika menghampiriku
Aku menoleh ke arah Mas Sofyan yang baru saja masuk ke dalam kamar. Laki-laki yang telah berstatus suamiku itu sudah pulang sejak satu jam yang lalu. Mungkin, Mas Sofyan dari dapur, mendapati meja makan masih kosong, tak seperti biasanya.
"Enggak." Jawabku singkat. Rasanya aku masih kesal dengan perlakuan Ibu mertua.
Mas Sofyan berjalan mendekat ke arahku yang duduk di sofa, dengan ponsel yang berada di tangan kiriku.
"Kenapa?" Tanyanya. Tak ada nada kesal dalam ucapan suamiku itu. Mungkin, ia paham jika Istrinya tengah badmood.
"Gak apa-apa." Kembali, aku menjawab pertanyaannya secara singkat.
Mas Sofyan menghela napas panjang, tangannya mengelus punggungku dengan lembut.
"Ada masalah?"
Bukannya menjawab, aku menarik napas dalam-dalam, menyimpan benda pipih itu ke atas meja. Aku menatap manik hitam legam milik Mas Sofyan dengan intens.