"Apa tak apa aku di kamar Yoona malam ini?" tanya Fabio dengan penuh kecanggungan.
Melihat suaminya yang begitu canggung, Amanda merasa begitu kasihan. Fabio menjaga sekali perasaannya. Dia tak ingin Amanda terluka. Namun di sisi lain, Fabo juga ingin Amanda mengerti.
Wanita cantik itu mengulas senyumannya. Dia berusaha menunjukkan wajah ikhlas dan relanya.
"Tentu saja tak masalah. Aku sudah dapat banyak waktumu, pergilah," sahut Amanda dengan nada tertahan.
Dia mengatakan kalimat yang paling dia benci. Baginya ini bukan hal yang mudah, tapi dia harus relakan suaminya bersama istri pertamanya.
"Terima kasih, Sayang. Istirahatlah dengan baik malam ini." Fabio berpesan dan segera beranjak dari hadapannya.
Amanda hanya mampu melihat suaminya keluar kamarnya. Dia meringis kesakitan, ulu hatinya seperti ditusuk sembilu. Cintanya benar-benar dalam untuk pria itu. Dia tak rela jika suaminya itu bersama wanita lain sekali pun dia adalah istri pertamanya.