Mobil Yoona baru saja terparkit di sebuah halaman cafe. Hari ini dia memutuskan untuk tak datang bekerja walau harus membatalkan beberapa janji bertemu kolega. Dia memilih untuk bertemu Louis.
"Selamat siang, Sayang." Louis menyambutnya.
"Ah, apa ini sudah siang? Bahkan ini masih jam sepuluh pagi, " sahut Yoona.
Louis merespon dengan senyuman manisnya.
"Kau merasa kesepian karena suamimu pergi dengan wanita itu?" tanya Louis tiba-tiba.
"Aku bukan kesepian. Bukankah aku punya kau untuk menghiburku? Mengapa aku harus kesepian?" jawab Yoona.
"Ah, kau benar, Nona. Kau punya aku sebagai pelarian," sahut Louis dengan bada ketus.
"Pelarian? Sejak kapan kau menganggap apa yang kita lakukan ini pelarian?" desak Yoona.
Louis bingung apa yang harus dia katakan. Dia memang sedikit ketus tadi, tapi dia tak menyangka akan berbuntut panjang seperti sekarang ini.
"Bukan seperti itu maksudku, Sayang." Louis akhirnya mengalah lagi agar Yoona tak marah.