Yoona berbaring di kamar dengan pikiran yang terus berkecamuk. Ponselnya berdering dan dia segera menetralkan dirinya agar bisa bicara di telepon dengan baik.
"Ayah, ada apa?" tanya Yoona.
"Sekretaris Fabio menelpon jika dia melakukan perjalanan ke Las Vegas, benarkah?" tanya Tuan Rezer.
"Ah, tentang itu. Kurasa benar, Ayah. Mereka berdua tak ada di rumah," jawab Yoona.
"Bagus, akhirnya mereka berdua melakukan itu." Tanpa di sangka Tuan Rezer justru mendukung madunya.
Yoona merasa sedikit terluka, dia pikir ayah mertuanya akan menghibur dan menguatkan dirinya seperti di perusahaan tadi. Nyatanya justru sebaliknya. Panggilan berakhir dan Yoona membanting dirinya lagi ke ranjang.
"Apa yang sedang mereka lakukan? Apa mereka sedang bersenang-senang?" batin Yoona.
Saat sendiri seperti itu, Yoona justru berpikir macam-macam. Seakan dia begitu diacuhkan dan disakiti oleh Fabio dan Amanda. Perasaan dan hatinya kacau balau bagai porak-porandakan keadaan.