Suasana ranjang usang apartemen Fabio penuh tawa. Keduanya tak berhenti bercanda sedari tadi. Amanda menutup rapat segala trauma dan rasa takutnya. Dia memutuskan hal besar dan mengalahkan dirinya sendiri.
"Setelah pulang besok, kita ke dokter. Aku ingin segera hamil," kata Amanda.
Fabio tercengang.
"Ke dokter?" tandas Fabio.
Amanda mengangguk tegas mengiyakan.
"Untuk apa, Sayang? Bukankah kita sudah setuju untuk tak membahas kehamilan itu?" tanya Fabio.
"Tapi kau lupa jika aku akan tetap berpikiran jika waktuku denganmu hanya tersisa sepuluh bulan?" jelas Amanda.
Fabio duduk dari posisi berbaringnya. Dia sedikit kesal mendengar istrinya mengatakan hal semacam itu. Hanya saja tak ada jalan lain selain diam dan menuruti apa yang di katakan Amanda.
"Oke, aku setuju. Tapi kau juga harus setuju satu hal," kata Fabio memberi pilihan.
"Apa?" tanya Amanda yang mengikuti Fabio segera duduk.