Keadaan rumit yang terjadi di antara mereka menjadikan Tuan Antonio menjadi merasa tersisih. Dia yang semula hampir saja melemah justru semakin membulatkan tekadnya.
"Lepaskan dia atau peluru itu akan menembus punggungmu," ancam Tuan Antonio.
"Jangan sentuh istriku, Ayah. Aku tak akan membiarkan dia terluka sedikit pun," ujar Fabio.
"Baguslah, saat peluru itu melesat, kau pasti akan menggantikan posisi Amanda. Tunjukkan jika memang kau bisa menjaganya," sentak Tuan Antonio.
"Aku akan membuat peluru itu juga menembus dadamu jika sampai Ayah menyentuh Fabio," sentak Amanda.
"Apa yang kau katakan, kau mengancam? Berani sekali," sahut Tuan Antonio.
Sopir itu sudah menarik pelana pistolnya. Emosi bosnya yang memuncak membuatnya memberi kode untuk menembak. Dia yakin Fabio akan memutar tubuhnya untuk melindungi Amanda. Dalam hitungan detik, peluru sudah melesat menuju punggung Amanda.