"Makan dahulu, sudah siap di meja makan," ucap Amanda pada suaminya.
"Kau juga harus makan bersamaku," sahut Fabio.
Dia menarik lengan istrinya dan membawanya kembali ke meja makan. Fabio tak ingin membuat istrinya yang sudah bersusah payah memasak pagi itu.
"Hanya tersisa ini di lemari pendingin. Aku berharap kau tak protes," kata Amanda.
"Untuk apa aku protes? Perut binatang saja aku makan karena dirimu," canda Fabio.
Mereka berdua makan malam sederhana dengan suasana yang sangat hangat. Masa depan keduanya sedang ditangguhkan saat ini. Tapi tak membuat apa yang menjadi tujuan mereka berdua dilewatkan. Keduanya memutuskan hal yang benar-benar besar.
Dalam suasana makan yang tenang, tiba-tiba seseorang menekan bel apartemen itu. Fabio menatap Amanda dan mengulas senyum manisnya.
"Kau mengundang seseorang?" tanya Amanda.
"Sam, dia datang untuk menjemput kita," balas Fabio.
"Ah, kau meminta dia untuk menampung kita berdua?" tanya Amanda lagi.
