Pagi menjelang, tapi Amanda masih enggan untuk bangun dari baringannya. Apa yang terjadi semalam cukup membuat kepalanya menjadi sakit. Dia tak biasa dengan wine. Bir saja bisa membuatnya kehilangan kesadaran apa lagi wine. Dia bisa tidur selama dua hari karena hal itu.
Fabio sudah tampak rapi dengan setelah jasnya. Dia bersiap pergi ke perusahaan karena dia sudah harus ambil alih semuanya.
"Sayang, belum ingin bangun?" tanya Fabio sembari berbisik di telinga istrinya.
Amanda menepisnya dan kembali menarik selimutnya. Dia membuka matanya saat berada di bawah selimut. Rasanya dia begitu bersalah pada pria itu. Tak banyak yang tahu tentang apa yang terjadi selama ini. Hatinya sungguh Terombang oleh keadaan yang sama sekali tak mudah baginya. Apa yang dia rasakan nyatanya sangat rumit.
"Kau semalam mengatakan tentang pengobatan dan rencana kehamilan. Apa kau serius dengan itu semua?" tanya Fabio pada istrinya yang baru saja sadar dari mabuknya.