Yoona memandang Amanda dan Fabio satu persatu. Wajahnya meredup seketika saat tatap matanya bertemu sorot mata berani Amanda. Dia tahu benar jika wanita itu memegang kartu aibnya.
"Fabio, ingat tidak ingat akan perasaanmu padaku. Aku tetap istrimu. Mau seperti apa juga aku tetap istimewa untukmu. Kau buka mata dan hanya namaku yang kau ingat. Itu adalah alasan terbesar bagimu untuk sadar jika aku adalah pemegang tahta tertinggi di hatimu," jelas Yoona.
Fabio memandang ke arah Yoona, raut wajahnya sepertinya sedang sangat kesakitan.
"Hanya itu yang ingin kau katakan?" tanya Amanda.
"Sayang," lirih Fabio.
"Amanda, aku tahu. Kau memenangkan banyak hal dari suamiku. Cintanya, perhatiannya, kasih sayangnya, waktunya dan semua yang dia miliki bahkan sudah menjadi milikmu. Tapi ayo bicara sebagai seorang wanita yang sama-sama memiliki hak atas Fabio," ungkap Yoona.