Amanda menepis pelukan Fabio. Dia merasa apa yang suaminya katakan itu berlebihan. Jangankan berharap menjadi kenyataan, Amanda justru tak percaya.
Merasa kesal, Fabio menarik lengan Amanda masuk restoran itu.
"Amanda," lirih Ruhi yang kebetulan sudah siap menyambut tamu.
"Ruhi," sapa Amanda.
Fabio melempar pandangan pada Amanda dan Ruhi segara bergantian. Keduanya saling memasang wajah bingung.
"Ah, tentu saja kalian kenal. Amanda bekerja di sini, bukan. Tapi ini untuk hari terakhir, mulai besok dia tak akan bekerja di sini lagi," ujar Fabio.
"Apa yang kau katakan?" desak Amanda.
"Ayo duduk, Sayang. Pilih makan siangmu sekarang," kata Fabio sembari menarik kursi untuk sang istri.
Amanda masih berdiri terpaku. Dia tak ingin membuat kesalahan apa pun sehingga dia merasa kesal.
"Ayo duduk," perintah Fabio sekali lagi.
Tak ingin membuat suasana menjadi kacau, Amanda akhirnya duduk. Dia masih dengan wajah kesalnya.