Setelah lebih dari satu jam menunggu, dia melihat seorang wanita berjalan santai dengan tas selempangnya. Wajahnya terlihat bahagia, rambutnya diikat kuncir kuda sehingga turut bergerak saat dia berjalan. Hentakan kakinya sangat anggun dan menawan.
"Dia lewat juga," batin Fabio.
Dia masih ragu harus turun atau tidak. Fabio masih merasa takut akan bersikap buruk. Hingga akhirnya Amanda sampai di depan toko serba biasanya. Dia berhenti karena tali sepatunya yang lepas.
Dia berjongkok dan mengikatnya dengan rapi. Dia kembali melangkah ke arah sepi jalanan itu, saat mata Fabio tak bisa lagi memantau, dia segera turun dan diam-diam mengikuti Amanda.
Langkah kaki Amanda tak surut, dia menaiki dan menuruni anak tangga menuju rumah sewanya tanpa tahu ada yang mengikutinya dari belakang. Rasa lelah bekerja yang menggelayuti bahunya membuatnya tak peduli apa pun dan hanya ingin segera sampai rumah.