Siang itu terasa sangat berbeda. Amanda benar-benar bisa tidur dengan lelap. Dia seperti sedang membayar waktu istirahatnya yang hilang karena menjaga Fabio. Mata Fabio mulai terbuka. Sakit kepalanya sedikit berkurang walau belum hilang.
Sembari memegangi kepalanya, Fabio mencoba bangun. Dia melihat Amanda yang masih lelap tertidur di sampingnya. Wajah ayu wanita itu begitu sempurna di mata Fabio.
"Kau pasti lelah, kau menjagaku dan menghancurkan dirimu sendiri," ujar Fabio sembari membelai rambut sangat istri.
Dia merasa begitu nyaman dengan saat berada dekat dengan Amanda. Dia berkali-kali mencoba untuk tak membuat keadaan menjadi buruk karena Yoona.
"Aku ingat nama Yoona tapi aku tak ingat bagaimana aku mencintainya. Dia sedang hamil anakku, tapi aku tak bisa mencairkan hatiku padanya. Bahkan aku merasa sangat asing saat berada di sisinya." Fabio bergumam dalam hati.