Sepertinya keadaan tak pernah berpihak pada Amanda. Ayah mertuanya begitu marah dan berusaha mencari cela untuk menghancurkan Amanda.
"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Fabio.
Pria itu melihat wajah murung Amanda yang baru saja kembali dari bicara dengan ayahnya. Semua tergambar di wajah Amanda saat itu.
"Tak ada," dusta Amanda.
"Apa ayahku tak suka padamu? Apa yang sebenarnya terjadi?" desak Fabio.
"Ah, bukan seperti itu. Tak ada yang salah sama sekali, kami berhubungan baik. Hanya saja ayahmu memang seperti itu. Dia tegas dan penuh karisma sehingga terlihat seakan sedang marah," jelas Amanda yang masih terus membela ayah mertuanya itu.
"Aku bisa lihat dari wajahnya. Aku merasa benar-benar dia sangat galak," sahut Fabio.
Amanda hanya mengulas senyuman. Dia tak ingin membuat situasi menjadi sulit. Lagi pula Fabio tak akan pernah mengerti sebelum ingatannya kembali.
"Sepertinya tak ada yang bisa mengerti dia," ujar Fabio menimpali pendapatnya sendiri.